Halo, para pecinta game survival! Kali ini kami akan membahas sebuah game indie yang sejak lama sudah bikin penasaran para gamer, termasuk kami sendiri. Dirilis dalam bentuk early access di Steam, Into the Dead: Our Darkest Days adalah game garapan PikPok, developer asal Selandia Baru yang terkenal dengan seri game zombie mereka. Bukan sekadar lanjutan dari versi mobile-nya, game ini hadir dengan pendekatan gameplay yang benar-benar berbeda dan lebih kompleks. Yuk, kita kupas tuntas!
Kilas Balik: Apa Itu Into the Dead: Our Darkest Days?
Bagi yang familiar dengan Into the Dead versi mobile, mungkin awalnya akan mengira game ini sekadar porting atau remake. Tapi tenang, versi “Our Darkest Days” adalah kisah baru yang lebih mendalam, bukan sekadar endless runner ala mobile. Kali ini, gameplay berubah total menjadi 2.5D side-scrolling survival dengan elemen resource management dan base building yang mendalam.
Setting: Tahun 1980-an di Tengah Krisis dan Outbreak Zombie
Game ini mengambil latar waktu yang menarik, yakni Texas, tahun 1980. Sebuah kota fiktif bernama Walton sedang dilanda gelombang panas ekstrem dan krisis ekonomi, ketika tiba-tiba datang serangan zombie. Pemerintah tidak lagi hadir. Para penyintas harus bertahan hidup, membentuk kelompok, dan mencari cara melarikan diri dari kota yang penuh bahaya ini.
Gameplay Dinamis dan Penuh Tekanan
Dalam permulaan permainan, pemain akan memilih tim yang terdiri dari dua karakter dengan berbagai trait dan kelebihan unik. Ada yang kuat namun mudah stres, ada yang tangguh namun susah kenyang. Pemilihan karakter sangat penting karena akan menentukan gaya bermain ke depannya.
Setelah itu, pemain akan memulai petualangan dari sebuah lokasi base camp, di mana mereka bisa membangun berbagai station seperti dapur, bengkel senjata, tempat hiburan, hingga area perawatan medis. Tujuannya adalah untuk menjaga tiga indikator utama dari tiap survivor: stamina, moral, dan kebutuhan makan.
Permadeath dan Risiko yang Nyata
Game ini mengusung sistem permadeath, di mana ketika karakter mati, mereka tidak bisa kembali. Semua barang yang dibawa juga ikut hilang, memaksa pemain untuk mengirim tim baru ke lokasi yang sama demi mengambil loot yang tersisa. Hal ini membuat tiap keputusan terasa penting dan penuh risiko.
Eksplorasi Lokasi yang Logis dan Beragam
Eksplorasi menjadi bagian penting dari gameplay. Setiap lokasi punya indikator sumber daya dan tingkat bahaya yang memudahkan pemain membuat keputusan. Misalnya, restoran dan peternakan cocok untuk mencari makanan, sedangkan kantor polisi cocok untuk mencari senjata atau peralatan medis.
Namun, perlu dicatat bahwa eksplorasi hanya bisa dilakukan dalam radius tertentu dari base camp. Jika ingin menjangkau area yang lebih jauh, pemain harus pindah base camp, yang artinya harus membersihkan area dari zombie terlebih dahulu. Untungnya, semua fasilitas dari base sebelumnya akan ikut pindah, jadi tidak perlu membangun ulang dari awal.
Kekayaan Visual & Nuansa Tahun 80-an yang Autentik
Satu hal yang patut diapresiasi dari Into the Dead: Our Darkest Days adalah kekayaan desain lokasi dan atmosfer 1980-an yang sangat terasa. Dari diner retro, pusat arcade anak-anak, hingga kantor bergaya lama, semuanya dirancang dengan penuh detail. Bahkan, lebih dari 30 lokasi berhasil disajikan tanpa ada yang terasa repetitif.
Setiap lokasi punya desain unik yang membuat eksplorasi terasa menyenangkan dan menantang. Bahkan, pemain bisa lengah karena terlalu bersemangat menjelajahi area baru, lalu berakhir diserbu zombie karena terlalu lama di dalam.
Gameplay Fleksibel: Stealth atau Barbar?
Gaya bermain di game ini sangat fleksibel. Mau main barbar, habisin zombie dengan senjata dan health pack? Bisa. Mau main stealth, hemat sumber daya dan gerak diam-diam? Bisa juga. Setiap situasi akan mendorong pemain untuk beradaptasi, dan tidak ada satu gaya bermain yang selalu efektif sepanjang permainan.
Menariknya, game ini juga menghadirkan fitur mengintip lewat pintu sebelum masuk ruangan, serta zombie dinamis yang bisa datang dari latar belakang jika mendengar suara. Ini bikin tiap langkah pemain jadi lebih menegangkan karena suara sekecil apapun bisa memancing kerumunan zombie.
Kesimpulan Awal: Game Early Access yang Punya Potensi Besar
Meskipun masih dalam tahap early access, Into the Dead: Our Darkest Days menunjukkan potensi besar sebagai game survival zombie yang berbeda dari yang lain. Dengan latar waktu yang unik, gameplay yang menantang, dan desain lokasi yang luar biasa detail, game ini patut ditunggu perkembangan selanjutnya.
PikPok juga sudah merilis timeline update untuk konten masa depan, jadi bisa dipastikan akan ada banyak peningkatan dalam waktu dekat.